Jakarta (UNAS) – Tidak hanya madu yang dihasilkannya, lebah memiliki banyak manfaat. Sengatan dan sarang lebah pun memiliki khasiat dalam pengobatan. Terapi sengat lebah sudah dikenal dan menjadi trend pengobatan di beberapa negara. Terapi pengobatan sengat lebah umumnya dikenal dengan Apitherapy. Bersama Asosiasi Perlebahan Indonesia, Fakultas Ilmu Kesehatan UNAS mengadakan Pelatihan Dasar Terapi Sengat Lebah.
Terapi Sengat Lebah atau “Bee Venom Therapy (BTV)” merupakan metode pengobatan tradisional yang sudah dipraktekkan sejak dulu. Terapi yang memanfaatkan racun dari sengatan lebah ini dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Terapi sengat lebah bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menempelkan langsung sengat lebah ke kulit manusia. Kedua, dengan menyuntikkan ekstrak racun lebah ke bagian tubuh yang akan diobati.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jendral API (Asosiasi Perlebahan Indonesia) Ir. Didik Suwadi menyampaikan terapi sengat lebah memang mulai dikenal jadi alternatif pengobatan medis dan pelatihan tersebut diperuntukan bagi praktisi di bidang kesehatan. “Terapi sengat lebah ini memang mulai dikenal jadi alternatif pengobatan medis. Karena kandungan di dalam sengatannya cukup efektif”, jelasnya.
Racun yang dihasilkan oleh sengatan lebah mengandung zat kimia yang memiliki efek anti peradangan. Senyawa-senyawa tersebut diduga mampu mengurangi rasa nyeri dan dapat mempercepat penyembuhan penyakit tertentu, dengan cara mengurangi peradangan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNAS Dr. Retno Widowati, M.Si mengatakan kegiatan Pelatihan Sengat Lebah merupakan kegiatan yang ke 2 sesuai dengan visi misi Fikes yaitu unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan riset bidang kesehatan holistik. “Sesuai dengan visi dan misi FIKES sendiri yaitu Menjadi Fakultas Ilmu Kesehatan Swasta di Indonesia yang profesional dan unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan riset bidang kesehatan holistik serta berdaya saing internasional pada tahun 2025, maka kegiatan ini merupakan suatu bagian dari kesehatan holistik yang masuk dalam keilmuan komplementer”, katanya.
Adapun isi kegiatan Pelatihan Dasar Terapi Sengat Lebah dimulai dari Pengantar Teori Apitherapy, Sikap Dasar Terapi Sengat Lebah, Pengenalan Titik Sengat, dan Praktek Terapi Sengat Lebah oleh Narasumber Wima Harsono.
Sebelum melakukan pelatihan, dalam kegiatan tersebut juga terdapat penandatanganan nota kesepahaman kerjasama FIKES UNAS dengan Asosiasi Perlebahan Indoensia. (TIN)