Jakarta (Unas) – Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Himpunan Mahasiswa Keperawatan (HIMAKEP) dan Himpunan Mahasiswa Kebidanan (HIMAKEB) lakukan workshop Teras Student 2021. Mengusung tema ‘Writing is Healing’, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Smart Event for Health Sciences Student. Adapun rangkaian acara lainnya ialah perlombaan dan seminar kesehatan nasional yang diikuti oleh mahasiswa dan siswa bidang kesehatan.
“Tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini adalah sebagai bentuk pengabdian kami sebagai mahasiswa yang bertugas untuk sama-sama memfasilitasi peningkatan intelektual generasi muda penerus bangsa. Kami juga ingin membuktikan bahwa situasi pandemi Covid-19 bukan suatu penghalang dan penghambat yang membuat seorang pelajar menahan diri untuk terus menggali ilmu dan berkarya,” ujar Ketua Pelaksana kegiatan ini, Salsya Putri Tell Aviv Nirahua dalam keterangannya.
Selain itu, Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para peserta dan mendorong generasi yang kompeten di masa yang akan datang serta turut andil dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada dalam mewujudkan bangsa yang sehat.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Unas Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M., dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat guna menciptakan semangat berkarya kepada generasi muda.
“Unas selalu mendukung terhadap kegiatan mahasiswa yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya workshop ini, saya harap bisa mendorong semangat kepada masyarakat untuk berkarya, salah satunya dengan menulis,” tuturnya.
Kegiatan ini dilakukan secara daring pada 4-5 September 2021 dan menghadirkan beberapa pembicara yakni Author “BOSS Series” Hary Kuswanto, Author “Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta” Alvi Syahri, dan Founder Telusur Sejati & Author “Inward” Reza Rusandi.
Dalam paparan materinya, salah satu narasumber dalam kegiatan ini Hary Kuswanto mengatakan, menulis dapat menjadi wadah menyalurkan bakat dan hobi seseorang, serta mengungkapkan pikiran dan perasaan terhadap suatu hal. “Dengan menulis, seseorang dapat berkereatifitas, karena tidak sedikit orang yang memiliki pemikiran luas akan tetapi tidak bia menulis dan menyampaikan pemikirannya,” jelas Hary.
Ia juga menuturkan, jadikanlah menulis sebagai media untuk berbagi, sarana saling memotivasi, dan bahan untuk mencerdaskan sesama. “Menulislah untuk berbagi entah berbagi kebahagiaan, berbagi pengalaman, maupun berbagi pengetahuan. Jika kita tak mampu untuk memberi dari segi finansial, apa salahnya kita berbagi melalui tulisan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Hary mengatakan bahwa Writing for Healing adalah konsep menggunakan tulisan sebagai katarsis, karena apa pun yang dipikirkan perlu untuk dieskpresikan. “Mengingat kita semua dalam suasana Covid-19 bisa saja merasakan jenuh, bosan, emosi, dan semakin menumpuk bisa membuat panik atau stress. Untuk mengurangi itu kita bisa meredamnya dengan menggunakan tulisan sebagai wadah meluapkan emosi,” kata dia.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Unas, Dr. Retno Widowati, M.Si. dan beberapa keynote speaker yakni Kepala Pusat Preatasi Nasional, Asep Sukmayadi, S.IP., dan Wakil Kepala Dinkes DKI Jakarta, Drg. Ani Ruspitawati, MM. (NIS)