Jakarta (Unas) – Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Nasional (Unas) kembali mengadakan pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Kegiatan ini diikuti oleh 31 peserta Angkatan ke III dan bekerja sama dengan Emergency Medical Training (EMT) 911 Jakarta.
Ketua Pelaksana kegiata, Ns. Tommy JF Wowor, MM., M.Kep., mengatakan, pelatihan ini rutin digelar Prodi Pendidikan Profesi Ners dan merupakan program yang wajib dilakukan di tiap angkatan. “Sertifikasi BTCLS ini nantinya perlu digunakan bagi lulusan yang ingin bekerja di tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,” ujarnya dalam pembukaan kegiatan, Rabu (15/09).
Ia melanjutkan, pelatihan ini dilaksanakan secara 4 hari yakni pada 15-18 September 2021 dan dihelat secara online dan onsite. “Untuk hari pertama dan kedua kegiatan dilakukan secara online dengan beberapa pemaparan materi, kemudian pada hari ketiga dan keempat dilakukan secara onsite di Menara Unas dengan kegiatan praktik oleh EMT 911,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan FIKES Unas, Dr. Retno Widowati, M.Si., mengatakan, BTCLS merupakan pelatihan yang menyediakan metode dalam pengalaman kasus dan trauma pada perawat, dimana pengetahuan ini dapat menjadi bekal bagi lulusan untuk menghadapi dunia kerja.
“BTCLS ini juga merupakan indicator tambahan dari mahasiswa Pendidikan Profesi Ners, jadi kami dari fakultas bekerwajiban untuk memfasilitasi. Semoga para peserta dapat mengikuti pelatihan secara maksimal, sehingga dapat mempraktikkan ilmu dan keterampilannya pada saat terjadi kejadian yang membutuhkan penanganan BTCLS,” tutur Dekan.
Sementara itu, Ketua Diklat EMT 911, Ns. Eko Supriyanto, S.Kep., mengatakan, BTCLS adalah pelatihan dasar yang wajib dimiliki lulusan perawat sebagai sertifikat pendamping ijazah. Ia menuturkan, BTCLS sendiri sudah masuk standar kualifikasi di Indonesia yang wajib dimiliki lulusan perawat.
“Dalam pelatihan BTCLS ini, kami EMT 911 memiliki penilaian minimal 80 untuk workshop maupun ujian post testnya. Nilai ini sudah memenuhi standar kompetensi sehingga diharapkan setelah pelatihan ini berakhir para perawat mampu melakukan tindakan-tindakan emergency dengan baik di pelayanan nanti,” imbuhnya.
Adapun materi yang disampaikan pada hari pertama ialah legal etik gawat darurat, teknik resusitasi jantung paru, ekg dasar, kegawatan kardiovaskuler, drug & defibrilasi, SPGDT, dan triage.
Sementara materi pada hari kedua yakni penatalaksanaan syock teraphy, management jalan nafas dan terapy oksigen, luka bakar, teknik evakuasi dan stabilisasi, proses rujukan transfer pasien, penatalaksanaan trauma kepala dan dada, penatalaksanaan trauma abdomen & muskulosekeletal, serta initial assessment.
Kegiatan dianjutkan dengan workshop pada hari ketiga dan keempat yakni workshop dan ujian BHD, defibrilasi, ujian intubasi, ujian balut, bidai, evakuasi dan stabilisasi, mega code dan diakhiri dengan post test. (NIS)