Beriana, lulusan Sarjana Kebidanan Terapan Tahun 2019, Berhasil meraih predikat Bidan Inspiratif dari Kimia Farma National Midwifery Competition Tahun 2021.
Jakarta – Kimia Farma menggandeng Human Initiative, Kitabisa, Ikatan Badan Indonesia (IBI) Provinsi Banten, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggerang dalam mendukung dan menampung inovasi para bidan yang berhasil melakukan gerakan sosial pencegahan stunting pada kelompok 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Program Bidan Inspiratif dilaksanakan selama 6 bulan, di-launching pada 5 juli 2020, dari 1.474 bidan yang mendaftar, terpilih 15 bidan yang bisa mengimplementasikan programnya selama Desember 2020 – Juni 2021.
Pada 28 Agustus 2021 lalu, diumumkan 5 pemenang dan satu bidan dengan kisah inspiratif. Salah satu pemenang Bidan Inspiratif dari program ini adalah Beriana, S.Tr.Keb, lulusan Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Tahun 2019. Beriana dengan program Isi “Piringku untuk Ibu Hamil Resti (Resiko Tinggi) dengan strategi Budikdamber dalam menjaga 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di Masa Pandemi”.
Dalam wawancara bersama Beriana, latar belakang beliau mengangkat tema ini karena masih cukup tinggi ibu hamil dengan resiko tinggi seperti anemia, KEK, dan hipertensi di wilayah binaan beliau Desa Rancagong. “Dengan adanya program ini saya mencoba untuk mengurangi ibu hamil resti tersebut dengan cara memberikan pemeriksaan kesehatan, memberik makan dengan menu gizi seimbang, membuat grup whatsapp untuk pemantauan ibu hamil, memberikan penyuluhan kesehatan dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan, yang mereka kenal dengan “BUDIKDAMBER atau budidaya kangkung dan lele dalam ember” disetiap rumah ibu hamil dengan resiko tinggi tersebut” Jelas Beri.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi daya beli yang rendah, dampak dari wabah COVID-19 ini. “Diharapkan ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang dengan memanfaatkan olahan makanan yang ada di lingkungan sekitar dengan menu lokal sesuai gizi seimbang” lanjut Beri. Ia juga memberikan pelatihan budidaya kangkung dan lele dalam ember sebagai pemenuhan kebutuhan gizi dan sebagai jembatan pemasukan keuangan keluarga.
Kegiatan dalam mendukung program 1000 HPK ini tidak akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa dukungan kerjasama atas lintas program (Program gizi, program ibu & program anak), lintas sektor (PPK, Dinas pertanian, dinas perikanan, kecamatan, puskesmas, dinas kesehatan, IBI) dan dukungan donator seperti CSR. “Program ini juga tak lepas dari ilmu yang beliau dapatkan dalam perkuliahan di Fikes beberapa tahun lalu” ungkapnya.
Alumni lulusan 2019 ini, menyampaikan rasa terimakasih atas bimbingan yang luar biasa hebatnya dari dosen-dosen Fikes UNAS. Selama menempuh proses pembelajaran banyak dukungan dan bimbingan dari para dosen. “Alhamdulillah ilmu yang saya dapat selama belajar di UNAS, bisa saya aplikasikan ke masyarakat khususnya memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta dapat memberikan inovasi dalam mendukung kegiatan 1000 HPK” tutur Beri.
Beriana kelahiran 1987 ini, kini aktif sebagai Bidan PTT Pemda, Bidan Desa Rancagong Puskesmas Legok dalam memberikan pelayanan seperti posyandu, kelas ibu Hamil dan Balita, Pos Gizi Balita, serta Pelayanan Poli KIA. (FMD)