Persiapkan bidan yang terampil dan bermutu dalam melaksanakan tugas di komunitas, Prodi Pendidikan Profesi Bidan selenggarakan Kuliah Tamu Stase Komunitas, Sabtu, 1 Mei 2021.
Seorang bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual maupun kelompok. Tanggung jawab bidan pada pelayanan kebidanan komunitas meliputi kemampuan memberikan penyuluhan dan pelayanan individu, keluarga, dan masyarakat.
Ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan (preventif), deteksi dini komplikasi dan pertolongan kegawatdaruratan, meminimalkan kecacatan, memulihan kesehatan (rehabilitasi), serta kemitraan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat, organisasi sosial, kelompok masyarakat yang melakukan upaya untuk mengembalikan individu ke lingkungan keluarga dan masyarakat.
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan, Sri Dinengsih, S.SiT., M.Kes menyampaikan, Dalam rangka mempersiapkan lulusan yang terampil dan bermutu dalam melaksanakan tugas di komunitas, Pendidikan Profesi Bidan menyelenggarakan kuliah tamu dengan mengundang pakar komunitas. “Kegiatan ini bertujuan agar nantinya lulusan kita dapat mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat” ujar Dini.
Kegiatan yang mengusung tema Peran Bidan Komunitas Mewujudkan Keluarga Sehat, Menuju Masyarakat Sehat dilaksanakan secara virtual pada hari Sabtu, 1 Mei 2021 dengan narasumber pakar komunitas yaitu Dr. Wahyudin Rajab, S.Kp., M.Epid dan Dr. Syafrudin, SKM., M.Kes.
Dalam kesempatan yang sama dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta III Jurusan Kebidanan, Dr. Wahyudin Rajab, S.Kp., M.Epid memaparkan metode pengumpulan data dalam masyarakat kita dapat menggunakan beberapa metoda seperti Windshield survey, social survey, Observasi partisipasi, Key Informan, Indikator social atau nominasi group process. “metoda windshield survey ini dilakukan oleh diri sendiri tapa menggunakan alat, dengan melakukan observasi langsung di daerah tertentu dan terjun langsung” jelas wahyudin.
Membuat masyarakat kita paham, mengerti dan mau melaksanakan kesehatan itu tidak mudah, karena berkaitan dengan kualitas dari masyarakat tersebut. “Tingkat Pendidikan yang rendah maupun ekonominya membuat kita sulit untuk meyakinkan masyarakat dan membicarakan masalah kesehatan, untuk kehidupan mereka sehari-hari saja belum tentu cukup, apalagi harus memperhitungkan standar kesehatan” tambah Wahyudin.
Dr. Syafrudin, SKM., M.Kes penulis buku Praktik Kebidanan Komunitas dengan Pendekatan PKMD ini menjelaskan dalam pelaksanaan Kebidanan Komunitas ini kita harus memiliki keluarga binaan. “Untuk memecahkan masalah yang ada di dalam keluarga binaan ini kita harus melaksanakan mulai dari analisa data, rumusan masalah, prioritas masalah, perencanaan, implementasi hingga evaluasi” jelas Syafrudin.