Jakarta – Dosen Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners Fikes Unas selenggarakan workshop kurikulum pada 23-24 Agustus 2021.
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 3 tahun 2020 tentang Standard Nasional Pendidikan Tinggi dimana setiap satuan Pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran , pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran dalam upaya menjamin terlaksanannya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Perencanaan proses pembelajaran meliputi penyusunan rencana pembelajaran semester dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
Pendidikan Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners sebagai bagian dari sistem Pendidikan tinggi bidang Kesehatan dimana para lulusannya diarahkan pada penguasaan secara keilmuan sains keperawatan dan keterampilan keperawatan serta sikap professional melalui pemanfaatan sumber daya pembelajaran termasuk di dalamnnya saran dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan serta kurikulum yang digunakan.
Dengan tujuan Prodi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners untuk dapat menyusun kurikulum, RPS, Modul Pembelajaran dan penilaian (assesment) dalam pembelajaran institusi sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Ners Indonesia (KPNI) AIPNI maka diselenggarakan workshop kurikulum dengan tema “Menjadi Perawat Profesional Indonesia yang mampu menerapkan digitalisasi kesehatan dan melayani masyarakat global” dengan narasumber Ketua Kurikulum AIPNI DKI Jakarta, Dr. Irna Nursanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat.
Dalam kesempatan ini, Dr. Irna menyampaikan dengan adanya kebutuhan kompetensi global tenaga kesehatan di era disrupsi teknologi ini sehingga diharapkan perawat mampu memiliki wawasan digital dan mampu memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan upaya pelayanan kesehatan. “Dibutuhkan sumber daya manusia di kesehatan yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi baru, dan kompetensi interpersonal” ujar Irna.
Apalagi pada masa seperti saat sekarang ini, di Era Pandemi COVID-19 Tenaga keperawatan di bidang manajerial harus memiliki kemampuan manajerial untuk mengatur alur kerja dalam pelaksanaan penanganan COVID, sebagai advokator bagi manajemen rumah sakit, ia harus bekerja dengan efektifitas dan efisiensi dalam memberikan proses pelayanan dan penyembuhan pasien.”Begitu juga bagi perawat di klinis harus memiliki pengetahuan tentang penanganan, pencegahan, dan upaya perawatan bagi pasien COVID” tambahnya.
Dr. Irna menjelaskan dengan keadaan ini, maka kita harus melakukan adaptasi metode pembelajaran bagi tenaga klinis yang contactless, consistence, flexibility, safety, kurikulum yang lebih banyak ditekankan pada nurse emergency dan yang tidak kalah penting adalah memaksimalkan penggunaan kemajuan teknologi dalam menunjang pembelajaran klinis seperti virtual reality.
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FIKES, Dr. Retno Widowati, M.Si, dihadiri oleh Biro-Biro dari Universitas Nasional (BPSI, BAA, dan SPA) dan diikuti oleh seluruh dosen Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional yang dilaksanakan selama dua hari pada 23 – 24 Agustus 2021 secara online . Kegiatan ini berlangsung mulai dari penyampaian materi dari Dr. Irna dan dilanjutkan dengan penyusunan RPP, RPS, Penugasan dan Evaluasi Pembelajaran.