Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional berhasil melakukan pelantikan 555 wisudawan dalam prosesi wisuda bagi lulusan program Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma pada periode I dan II tahun akademik 2019/2020.
Proses wisuda Unas diselenggarakan selama dua hari berturut-turut, yaitu hari Sabtu, 28 November dan Minggu 29 November 2020. Wisuda dibagi menjadi dua gelombang dan dilaksanakan empat sesi prosesi wisuda.
Fakultas Ilmu Kesehatan Unas, pada gelombang I pada Sabtu, 28 November 2020, melaksanakan prosesi wisuda kepada 54 wisudawan dari Program Pendidikan Keperawatan dan 137 wisudawan Program Studi Kebidanan.
Selanjutnya, pada gelombang II, Minggu 29 November 2020, Fikes Unas melaksanakan prosesi wisuda kepada 15 wisudawan Program Studi Keperawatan, 320 wisudawan Program Studi Kebidanan dan 29 wisudawan Profesi Ners.
Kegiatan wisuda ini diselenggarakan secara luring atau offline di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Pelaksanaannya dilakukan secara terbatas. Prosesi wisuda dibagi menjadi dua gelombang, dimana masing-masing gelombang dibagi lagi menjadi dua sesi.
Prosesi wisuda berlangsung empat kali ini, dilaksanakan Universitas Nasional terkait dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Selain peserta wisuda yang dibatasi untuk menerapkan protokol social distancing atau jaga jarak, juga prosedur pemakaian masker hingga penggunaan handsanitiser. Selain itu, juga diterapkan rapid test Covid-sebelum peserta dan panitia mengikuti prosesi wisuda.
Rektor Universitas Nasional, Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. dalam pidato pembukaan prosesi wisuda pada sesi pertama di JCC menyampaikan bahwa pelaksanaan wisuda ini sempat beberapa kali ditunda, dengan harapan pandemi Covid-19 usai dan jumlah kasus baru Covid-19 menurun.
Namun, bagi dunia pendidikan, wisuda adalah tonggak yang sangat penting bagi setiap orang yang telah meraih gelar pendidikan. Karena itu, Universitas Nasional sangat menyadari bahwa para wisudawan begitu mendambakan wisuda bisa dilaksanakan secara luring dengan menggunakan toga kebangaan, serta menjadikan prosesi wisuda sebagai pencapaian kebahagiaan dan kebersamaan dengan teman seperjuangan.
Dalam Wisuda yang digelar Universitas Nasional ini, hadir pula pidato Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc. Pada wisuda gelombang pertama, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc berhalangan hadir dan diwakili oleh Kepala Bagian Sumber Daya Perguruan Tinggi LLDIKTI Wilayah III Sri Mastuti S.Kom., M.Kom. Pada wisuda gelombang kedua, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc. berkenan mengikuti rangkaian acara dan menyampaikan pidatonya.
“Saya berdiri disini sebagai saksi, dan benar adanya, ini adalah wisuda pertama kali di LLDIKTI wilayah III yang dilaksanakan secara offline. Dan saya bangga bahwa kenyataannya, pelaksanaan dengan protokol yang sangat ketat mampu dilaksanakan oleh Universitas Nasional. Saya sangat mengapresiasi Rektor Universitas Nasional serta jajarannya dan seluruh sivitas akademika Universitas Nasional,” kata Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc.
Dalam keterangannya, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional, Dr. Retno Widowati, MS.i., menyampaikan Universitas Nasional telah membuka program studi baru yaitu Program Studi Pendidikan Profesi Ners di Fakultas Ilmu Kesehatan.
Program ini dimulai pada semester ganjil Tahun Akademik 2019 – 2020. “Dan Alhamdulillah, selama dua semester para mahasiswa telah menyelesaikan proses pembelajarannya. Dengan demikian mulai wisuda semester ini, Universitas Nasional juga mewisuda lulusan program profesi,” demikian disampaikan Dr. Retno Widowati, MS.i.
Selain Program Studi Pendidikan Profesi Ners, pada semester ganjil Tahun Akademik 2020-2021, Fakultas Ilmu Kesehatan juga membuka Program Studi Pendidikan Profesi Bidan.
“Dengan demikian, sudah lengkap program studi pendidikan profesi di Universitas Nasional dalam bidang pendidikan kesehatan, sesuai dengan perundangan yang berlaku. Kami menyarankan kepada seluruh wisudawan di tingkat sarjana program Studi Keperawatan dan Kebidanan segera melanjutkan ke program studi pendidikan profesi,” kata Dr. Retno Widowati, M.Si. (*unasvoice)