Jakarta (Unas) – Sejak mewabahnya virus corona atau Covid-19 di negeri ini, tenaga medis kerap kali disebut sebagai garda terdepan dalam memerangi penyebaran virus tersebut. Namun, hal yang benar adalah sebaliknya, masyarakatlah yang berperan sebagai garda terdepan dalam menghadapi corona.
“Banyak orang yang mengatakan bahwa dokter dan para medis adalah garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Sebagai seorang perawat, saya mengatakan justru anda yang berperan di garda terdepan kami,. Kami sebagai tenaga medis berada di barisan paling terakhir,” tutur dosen FIKES Universitas Nasional (Unas) Ns. Naziyah, S.Kep., M.Kep dalam video himbauan FIKES Unas kepada masyarakat untuk tetap di rumah.
Naziyah melanjutkan, masyarakat semua bisa mencegah wabah ini dengan segala daya kemampuannya untuk bisa menjaga keluarga, tetangga, bahkan seluruh umat manusia. Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap jaga jarak satu meter dengan yang lain, tidak berkerumun, berperilaku hidup sehat, menggunakan masker, dan mengisolasi diri jika muncul gejala.
“Kami para medis sangat terbantu jika anda bersedia berada di garis terdepan. Terima kasih anda telah berperan dalam upaya memenangkan pertarungan ini. Kami yang berada di barisan terakhir sangat menghargai apapun yang anda lakukan untuk membantu mencegah penularan wabah ini. Semoga kita aman, saling jaga satu dengan yang lainnya, lawan Covid-19,” lanjutnya dalam video berdurasi 2 menit itu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah mengumumkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Wilayah DKI Jakarta untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, efektivitas dari PSBB juga bergantung pada ketaatan masyarakat yang mematuhi aturan dari pemerintah. Hingga saat ini, himbauan untuk tetap #dirumahaja masih banyak beterbaran melalui media sosial guna memutus rantai Covid-19, baik dari tenaga medis, pemerintah, maupun masyarakat pada umumnya.(*NIS)