Jakarta (UNAS)- Menjadi tenaga medis tak semudah apa yang kita bayangkan, siap memberikan pertolongan kepada pasien dalam waktu 24 menjadi hal yang wajib. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional kini tengah melakukan pelatihan dengan Emergency Medical Traning 991 Jakarta. Pelatian yang diikuti oleh 125 Mahasiswa semester 1 D-IV Kebidanan ini berlangsung tiga gelombang, antara lain 27 November hingga 27 November, 28 November Hingga 30 November dan yang terakhir 5 Desember Hingga 7 Desember 2019.
Pelatihan dengan mengusung tema “Golden Opportunity for Development of Complementer Midwifery Evidence Based in Industrial Revolution 4.0” jelas Triana Indrayani. S.ST., M.Kes,.“ Ada 14 sesi yang bersifat wajib bagi para setiap peserta pelatihan, untuk CEMT ada 215 Mahasiswa dan sisanya 171 itu ikut dalam pelatihan Preceptorship,” tambah Triana yang sekaligus sebagai ketua pelaksana. Pengetahuan mengenai penanganan keadaan darurat sangat perlu di pelajari, selain untuk menjaga diri juga berguna untuk menolong orang yang ada di sekitar.
Dalam menanggapi keadaan darurat, langkah pertama yang harus di lakukan adalah tetap tenang, lalu bisa menghubungi pertolongan medis resmi, seperti puskesmas, pelayanan kesehatan (klinik) atau Rumah Sakit. Namun, dalam kasus penemuan orang yang terlihat tidak sadar dalam keadaan mendadak, langkah awal adalah bertanya secara verbal kepada orang tersebut ini dilakukan dalam tujuan menguji kesadarannya.
Saat orang tersebut belum sadar, peserta pelatihan di anjurkan untuk melakukan panggilan bantuan (call for help), yakni berteriak sekeras mungkin untuk meminta pertolongan. Panggilan bantuan juga berarti mencoba menghubungi pelayanan medis tedekat via pesawat telepon. Setelah itu, sebelum melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation ), peserta pelatihan di tuntut untuk mengecek jalan nafas korban dengan cara mendekatkan telinga ke mulut dan hidung korban, jika terlihat sesak bisa melonggarkan pakaian yang digunakan.
Dalam pelatihan ini selain mengundang Tim dari Emergency Medical Training 911 juga mengundang Tim Dokter Spesialis (anak dan Obgyn) dan juga menundang Prof. Dr. Wila Chandranila dari praktisi Hukum, Dr. Nanda Handayani yang merupakan trainer kebidanan komplementer Mom n Baby Spa hingga Para Dosen kebidanan FIKES Universitas Nasional.
Tommy J. F. Wowor, S.Kep., M.M yang merupakan dosen FIKES UNAS juga sebagai Trainer dalam pelatihan tersebut berharap jika ditemukan kasus dengan orang yang tidak sadarkan diri secara mendadak, mahasiswa Kebidanan UNAS bisa bertindak sesuai prosedur yang telah diberikan. “saya harap dengan latihan ini, kalau nanti kalian (peserta pelatihan) menemukan orang yang tidak sadarkan diri bisa menolong dan bertindak sesuai dengan prosedur yang diberikan ini,” ujar Tommy di dalam kelasnya. (*TIN)